Selasa, 19 Februari 2013

Media Reagensia



SIMBOL-SIMBOL BAHAN BERBAHAYA
Banyak bahan kimia yang ada dilaboratorium bersifat berbahaya. Di laboratorium, bahan kimia yang berbahaya biasanya diberi label dan simbol,

Jumat, 15 Februari 2013

Zat Adiktif


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sejak pertengahan abad ke-20, peranan bahan tambahan pangan (BTP) khususnya bahan pengawet menjadi semakin penting sejalan dengan kemajuan teknologi produksi bahan tambahan pangan sintesis sejalan dengan kemajuan teknologi produksi bahan tambahan pangan sintesis. Banyaknya bahan tambahan relatif murah akan mendorong meningkatkan pemakaian bahan tambahan pangan yang berarti meningkatkan konsumsi bahan tersebut bagi setiap individu.

Psikotropika


BAB I. PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Masalah penyalahgunaan narkoba telah dikenal sejak lama di Indonesia. Penyalahgunaan narkoba mempunyai sejarah yang panjang, di zaman penjajahan Belanda, di Indonesia malah ada Menteri Candu dengan tugas menyediakan candu secara resmi dan teratur dibagikan kepada mereka yang telah terikat (ketagihan) akan narkoba tersebut. Di samping itu, sejarahpun mencatat terjadinya perang candu (1834–1842) antara Inggris dan Cina. Bentrok antara Inggris dan Cina itupun mempunyai latar belakang setelah ada kekuatan antara Inggris dan Portugal terjadi dalam perebutan hegomoni di laut yang dimenangkan oleh Inggris. Dan sejak itu pula muncul ke permukaan bahwa candu telah digunakan sebagai alat strategi taktis memperluas teritorial di daratan Cina, yaitu dengan jatuhnya Hongkong dan pelabuhan Canton menjadi daerah teritorial Inggris.

Pewarna


BAB I
PENDAHULUAN

Suatu zat pewarnaan buatan harus melalui berbagai prosedur pengujian sebelum dapat di gunakan sebangai pewarna,yang di sebut proses sertifikasi.Proses sertifikasi ini meliputi pengujian kimia, biokimia,toksikologi,dan analisis media terhadap zat warna tersebut.Proses zat warna biasanya melalui perlakuan  pemberian asam sulfat atau asam nitrat yang sering kali terkontaminsi oleh arsen atau logam berat lainyang bersifat racun.Pada pembuatan zat pewarna organic sebelum mencapai produk akhir,harus melalui suatu senyawa antara dulu dan kadang- kadang  berbahaya dan sering kali tertinggal dalam hal akhir atau, terbentuk senyawa-senyawa baru yang berbahaya. Untuk zat warna yang di anggap aman ,di tetapkan bahwa kandungan arsen tidak boleh lebih dari 0,0004 persen dan timbale tidak boleh lebih dari 0,0001 dan logam berat lainya tidak boleh ada.


Pengawet


PENDAHULUAN 
a. Latar Belakang Masalah
Akhir-akhir ini di semua media massa marak mengiklankan me bahan pengawet dalam berbagai jenis makanan. Sebagai contoh yang banyak diberitakan di media massa, penggunaan bahan pengawet pada ikan mentah yang dijual di pasaran dengan maksud agar tidak cepat membusuk. Ataupun banyak bahan dan makanan lainnya seperti bakso, mie, tahu, dan sebagainya. Bahan tersebut merupakan bahan pengawet kimiawi, yang tentu saja dapat membahayakan kesehatan karena bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).

Pemanis


BAB I
PENDAHULUAN
I.I    Latar Belakang

            Pemanis merupakan senyawa kimia yang sering ditambahkan dan digunakan untuk keperluan produk olahan pangan, industri serta minuman dan makanan kesehatan. Menurut peraturan Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nomor 235, pemanis termasuk ke dalam bahan tambahan kimia, selain zat lain seperti antioksidan, pemutih, pengawet, pewarna, dan lain-lain.
Pemanis alternatif umum digunakan sebagai pengganti gula jenis sukrosa, glukosa atau fruktosa.Ketiga jenis gula tersebut merupakan pemanis utama yang sering digunakan dalam berbagai industri. Pemanis berfungsi untuk meningkatkan cita rasa dan aroma, memperbaiki sifat-sifat fisik, sebagai pengawet, memperbaiki sifat-sifat kimia sekaligus merupakan sumber kalori bagitubuh
         

Narkotika


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang
Narkotika ialah bahan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman ( nabati dan kimiawi) yang dapat mempengaruhi akal, badan, penurunan atau perubahan kesadaran, hilang rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan bagi yang mengonsumsinya. Hal ini dapat menyebabkan badannya menjadi meriang dan pemalas, lenyap kegigihannya, tertutup akalnya dan menjadikannya sebagai pecandu dan tak dapat melepaskan diri darinya.