Selasa, 19 Februari 2013

Media Reagensia



SIMBOL-SIMBOL BAHAN BERBAHAYA
Banyak bahan kimia yang ada dilaboratorium bersifat berbahaya. Di laboratorium, bahan kimia yang berbahaya biasanya diberi label dan simbol,
seperti pada tabel berikut.
Simbol
Bahaya dan contoh bahannya
Cara memperlakukannya
bau tajam.jpg
Berbau tajam, menyengat
Brom
Amonia
·        Hindari menghirup gas ini
·        Gunakan gas ini dengan mulut dan hidung tertutup kain kasa dan lakukan di dalam lemari gas
beracun.jpg
Beracun
Merkuri
Karbon tetraklorida
·        Simpan didalam lemari terkunci
·        Jangan digunakan kalau tidak diperlukan
korosi.jpg
Mengikis (korosi)
Asam klorida
Asam sulfat
·        Gunakan dengan hati-hati, hindari terkena kulit atau pakaian
mudah terbakar.jpg
Mudah terbakar
Alkohol
Natrium
Fosfor
·        Simpan alkohol jauh dari api
·        Simpan natrium dalam minyak tanah
·        Simpan fosfor dalam air
mudah meledak.jpg
Mudah meledak
Hidrogen
Kalium
·        Jangan simpan hidrogen di dalam laboratorium karena akan meledak kalau dinyalakan di udara bebas
·        Simpan kalium dalam minyak parafin
radioaktif.jpg
Radioaktif
Karbon-14
·        Kalau tidak di perlukan, jangan menggunakan bahan ini
·        Bahan ini mengandung bahan radioaktif yang dapat mematikan sel tubuh
Tabel 1. Simbol-simbol bahan kimia berbahaya.
1)   Pipet volume
Pipet volume merupakan pipet yang terbuat dari kaca kecil dan memanjang. Fungsinya untuk menyedot larutan dalam jumlah kecil. Untuk zat - zat yang tidak berbahaya seperti aquadest bisa dihisap dengan mulut. Tapi untuk zat yang berbahaya haruslah menggunakan karet penghisap.  dan hanya untuk mengukur  1 macam volume saja atau mengukur volume sebanyak yang tertera di pipet.
2)   Pipet ukur
Pipet ukur adalah alat yang terbuat dari gelas. Pipet ini memiliki berbagai skala. Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Gunakan bulp atau pipet pump untuk menyedot larutan, jangan dihisap dengan mulut. Dapat mengukur banyak macam volume, volume maksimal biasanya tertera pada pipetnya.
3)   Labu Ukur / Labu Takar
Pengertian : sebuah perangkat yang terdapat di dalam laboratorium yang memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L
Guna :
1.   mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur/takar.
2.   mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet.
Dalam sistem pengenceran :
-      untuk zat yang tidak berwarna, penambahan aquadest sampai menunjukkan garis meniskus berada di leher labu
-      Untuk zat yang berwarna, penambahan aquadets hingga dasar meniskus yang menyentuh leher labu ( meniskus berada di atas garis leher ).
4)    Batang L / L Rod
Guna : untuk mengaduk suatu campuran / larutan supaya homogen.
-      Batang L bermanfaat untuk menyebarkan cairan di permukaan agar supaya bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata.
-      Alat ini juga disebut spreader.
5)   Erlenmeyer
-      Pengertian : peralatan gelas (Glass ware equipment) yang seringkali di gunakan untuk analisa dalam laboratorium.
-      Bentuknya bulat dan berbentuk kerucut dibagian atasnya.
-      Disalah satu sisi, ada tanda untuk menunjukkan ukuran volume  isi, dan memiliki spot yang dapat diberi label dengan pensil .
-      Leher dan mulut botol yang sempit pada erlenmeyer bertujuan agar mudah di pegang, mengurangi penguapan dan dapat di tutup dengan mudah.
-      Sedangkan dasar permukaan yang rata membuatnya flexsible di letakan dimana saja.
Fungsi dan kegunaan :
1.           untuk mengukur dan mencampur bahan-bahan analisa,
2.           untuk menampung larutan, bahan padat ataupun cairan,
3.           untuk meracik dan menghomogenkan (melarutkan) bahan-bahan komposisi media,
4.           sebagai tempat kultivasi mikroba dalam kultur cair,
5.           sebagai tempat untuk melakukan titrasi bahan
6.           untuk memasak/melarutkan bahan media yang sedang dibuat
6)   Becker Glass
Becker berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 oC. Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L. Becker glass memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat ciar.
Fungsi :
-      Sebagai tempat melarutkan zat.
-      Tempat memanaskan.
-      Menguapkan larutan / air.
-      Menampung zat kimia yang bersifat korosif
7)   Gelas Ukur
Gelas ukur berbentuk silinder, terbuat dari jenis gelas boroksilikat. Kapasitas volume gelas ukur 5 – 2000 ml. Memiliki beberapa pilihan berdasarkan volumenya,  volume tersebut ditentukan berdasarkan miniskus bawah larutan.
Fungsi :
-      Untuk mengukur volume larutan
-      Dapat digunakan untuk merendam pipet dalam asam pencuci
-      Gelas ukur yang dilengkapi dengan tutup asah digunakan untuk melarutkan zat hingga volume tertentu.
8)   Corong Gelas
Terbuat dari  kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. 
Fungsi :
-      Memasukan atau memindah larutan /cairan  suatu wadah  ke wadah  lain yang bermulut kecil.
-      Digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian atas.
9)   Pipet tetes (drop pipette)
Pipet tetes adalah jenis pipet yang berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Pipet tetes berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes.
10)               Tabung reaksi
Tabung reaksi adalah sebuah tabung yang terbuat dari kaca borosilikat sehingga dapat menahan perubahan temperatur dan tahan terhadap reaksi kimia. Tabung reaksi ada yang dilengkapi dengan tutup ada juga yang tanpa tutup. Terdiri dari berbagai ukuran tergantung kebutuhan. Tabung reaksi disebut juga Test Tube atau Culture tube. Culture tube adalah tabung reaksi tanpa bibir.
Fungsi tabung reaksi antara lain adalah:
·         Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia
·         Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil
·         Sebagai tempat perkembangbiakan mikroba dalam media cair maupun padat.
&  Hal yang pertama yang perlu dilakukan di laboratorium, yaitu :
1.  Gunakan peralatan kerja seperti kaca mata pengaman untuk melindungi mata, jas laboratorium untuk melindungi pakaian dan sepatu tertutup melindungi kaki.
2.  Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan kimia.
3.  Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
4.  Wanita atau pria yang berambut panjang harus diikat.
&  Bekerja aman dengan bahan kimia, yaitu :
1.  Hindari kontak langsung dengan bahan kimia.
2.  Hindari menghisap langsung uap bahan kimia.
3.  Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus.
4.  Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit yang dapat menimbulkan iritasi.
&  Cara memindahkan bahan kimia, yaitu :
1.  Baca label bahan kimia sekurang-kurangnya 2 kali untuk menghindari kesalahan.
2.  Pindahkan sesuai dengan jumlah yang diperlukan.
3.  Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan.
4.  Jangan mengembalikan bahan kimia kedalam wadah yang asli setelah digunakan.
&  Cara memindahkan bahan kimia cair, yaitu:
1.  Tutup botol dibuka dan dipegang dengan jari tangan sekaligus telapak tangan memegang botol tersebut
2.  Tutup botol jangan diletakkan diatas meja karena isi botol dapat terkotori
3.  Pindahkan cairan melalui batang pengaduk untuk mengalirkan agar tidak memercik
&  Cara memindahkan bahan kimia padat, yaitu:
1.  Gunakan tutup botol untuk mengatur pengeluaran bahan kimia
2.  Jangan mengeluarkan bahan kimia secara berlebihan
3.  Pindahkan sesuai keperluan tanpa menggunakan sesuatu yang dapat mengotori bahan tersebut
&  Cara memanaskan larutan menggunakan gelas kimia, yaitu:
1.  Gunakan kaki tiga dan kawat kasa untuk menopang gelas kimia tersebut
2.  Letakkan batang gelas diatas kawat kasa
&  Cara memanaskan larutan menggunakan tabung reaksi, yaitu:
1.  Isi suatu zat atau senyawa dalam tabung reaksi minimal sepertiganya
2.  Memanaskannya diarahkan ketempat yang tidak ada orang
3.  Menggunakan penjepit tabung untuk memanaskan
&  Pemeriksaan label bahan kimia, yaitu:
Pemeriksaan sangat penting untuk menghindari kesaalahan dalam mencampur zat. Banyak zat yang memiliki label yang mirip satu sama lainnya, namun berbeda dalam beberapa bagian seperti, komposisi, wadah, dll.
Ø Reagensia terbagi menjadi 3 bagian:
1.  Persen (%)
Persen adalah banyaknya zat terlarut (%) dalam setiap 100gr pelarut
­   Bobot/Bobot (b/b) adalah banyaknya zat terlarut (gr) dalam setiap 100gr campuran.
­   Bobot/Volum (b/v) adalah banyaknya gr zat terlarut dalam 100ml larutan.
­   Volum/Volum (v/v) adalah banyaknya ml zat terlarut dalam setiap 100ml larutkan.
2.  Molaritas (M)
Molaritas adalah banyak mol solute dalam satu liter solven atau banyak milimol solute dalam satu mililiter solven.
Rumusnya:
a.  Rumus Padatan
b.  Rumus Cairan
c.   Rumus Pengenceran
Keterangan :
M   : Molaritas
gr   : Massa (gr)
BM : Massa Molekul Relatif
V    : Volume
%   : Persen
BJ  : Berat Jenis
M1 : Kosentrasi larutan bahan yang diketahui
V1  : Volume bahan yang tidak diketahui
M2 : Kosentrasi larutan bahan yang ingin dibuat
V2  : Volume bahan yang diketahui
·       Molalitas (m)
Molalitas adalah jumlah mol solute dalam tiap 1000gr solven.
Rumusnya :
·       Normalitas (N)
Normalitas adalah banyak gram solute dalam satu liter solven.
Rumusnya :
a)  Rumus Padatan
b)  Rumus Cairan
NB :
Keterangan :
N    : Normalitas
BJ  : Berat Jenis
BE  : Berat Ekuivalen
V    : Volume
%   : Kosentrasi Persen
gr   : Massa (gr)
3.  PPM (Part Per Million)
PPM terbagi dalam 2 jenis yaitu :
a.  PPM padat dalam padat (mg/kg)
b.  PPM padat dalam cair (mg/L)
Rumusnya :
Keterangan :
Ar  : Atom Relatif
Mr : Massa Relatif
V   : Volume
Ø Cara Pembacaan Larutan
­   Larutan berwarna : pembacaannya miniskus atas
­   Larutan tidak berwarna : pembacaanya miniskus bawah
&  Praktek Pembuatan Reagen
A.  Persen (%)
Ø Contoh soal bobot/bobot (b/b)
1.  Buatlah campuran garam dan gula 5% dalam
a.  20gr campuran
b.  50gr campuran
Jawaban , Dik : gula = 5gr
                         Garam = 100%-5%=95%
                 Dit : b/b -20gr
                               -50gr
Penyelesaian :
a. 

b. 
2.  Jika dalam 100gr campuran terdapat 5gr gula dan 95gr garam. Berapa persen gula yang terdapat dalam campuran tersebut?
Jawab:  Dik :  gula      = 5gr
                      Garam  = 95gr
             Dit : % gula    =...?
Penyelesaian :


Ø Contoh soal bobot/volum (b/v)
Buatlah. a. Larutan gula 2% sebanyak 100ml
              b. Larutan garam 5% sebanyak 200ml
Jawaban : Dik : a. Gula 2%, V=100ml
                         b. Garam 5%, V=200ml
                 Dit : a. Vol. Gula=...?
                         b. Vol. Garam=...?
Penyelesaian :
a.
Ket : dipipet 2ml larutan gula lalu dicukupkan volumenya menjadi 100ml aquadest (pelarut)
b.
Ket : dipipet 5ml larutan gula lalu dicukupkan volumenya menjadi 100ml aquadest (pelarut)
Ø Contoh soal volum/volim (v/v)
1)  Buatlah larutan alkohol 70% sebanyak 100ml sedangkan alkohol yang tersedia kosentrasi 96%.
Dik :  %1=96%
         %2=70%
         V2=100ml
Dit  :  V1=...?
Jawab :  %1.V1=%2.V2
              96%.V1=70%.100
              V1=7000/96
              V1=72,9=73ml
Ket: dipipet larutan alkohol 96% sebanyak 73ml lalu cukupkan volumenya hingga 100ml dengan aquadest.
2)  Buatlah HCl 2% dari HCl 37% dalam 100ml
Perhitungan :  V1.C1=V2.C2
                       V1.37%=100.2%
                       V1=5,4ml
Cara membuat :
­   Masukkan HCl sebanyak 5,4ml ke dalam beaker glass yang telah berisi aquadest ±25 ml
­   Tambahkan aquadest sampai 100ml, lalu aduk sampai homogen
­   Masukkan kedalam botol reagen, lalu beri label.
B.  Molaritas (M)
               I.       Padatan
NaOH 0,1M dalam 500ml
Perhitungan :  gr  = N x V x BE
                            = 0,1 x 0,5 x 40
                            = 2gr
Cara membuat :
­   Timbang NaOH sebanyak 2gr lalu masukkan ke dalam beaker glass
­   Tambahkan aquadest sebanyak 500ml, lalu homogenkan
­   Masukkan kedalam botol reagen, dan beri label.
             II.       Cairan dan Pengenceran
Pembuatan Asam Nitrat (HNO3) 0,1M sebanyak 50ml, dimana bj : 1,42, % : 70
Perhitungan :  BM : H=1,N=14,O=48
                        BM (HNO3) = 63
M = 15,77
Rumus pengenceran :  M1.V1=M2.V2
                                      15,77.V1=50.0,1
                                      V1=5/15,77
                                      V1=0,3ml
Cara pembuatan :
­   Pipet HNO3 sebanyak 0,3ml
­   Masukkan kedalam labu ukur 50ml
­   Tambahkan aquadest sampai 50ml, lalu homogenkan.
­   Simpan pada botol reagen dan beri label.

C. Normalitas (N)
1)  Padatan
                              i.        Pembuatan asam oksalat (H2C2O4.2H2O) 0,1 N sebanyak 500ml
Perhitungan :
 H=6,C=24,O=96
BE H2C2O4.2H2O = 126/2 = 63
gr = 0,1.63.05
     = 3,15gr
Cara membuat :
­   Timbang NaOH sebanyak 2gr lalu masukkan kedalam beaker glass
­   Tambahkan aquadest sebanyak 500ml, aduk hingga homogen
­   Masukkan kedalam botol reagen dan beri label.
                            ii.        NaOH 0,1 N dalam 500ml
Perhitungan :
gr = 0,1. 40.0,5
gr = 2gr
Cara pembuatan :
­   Timbang NaOH sebanyak 2gr lalu masukkan kedalam beaker glass
­   Tambahkan aquadest sebanyak 500ml, aduk hingga homogen
­   Masukkan kedalam botol reagen dan beri label.
2)  Cairan dan Pengenceran
Pembuatan Asam klorida (HCl) 0,1 N sebanyak 50ml, dimana BJ=1,19, %=37
Perhitungan : BE (HCl) = BM/V = 36,5/1 = 36,5
N = 12,06
Rumus pengenceran :
N1.V1=N2.V2
12,06.V1=50.0,1
V1=5/12,06
V1=0,4ml
Cara pembuatan :
­   Pipet HCl sebanyak 0,4ml.
­   Masukkan kedalam labu ukur 50ml
­   Tambahkan aquadest sampai 50ml, lalu homogenkan
­   Masukkan pada botol reagen dan beri label.

2 komentar:

Blogaul mengatakan...

Postingan mu sangat informative dan menarik gan.. Sangat bermanfaat buat banyak orang. Thanks for sharing and thanks :)

Adhy Suparsa mengatakan...

Thanks atas kunjunganx gan...