Selasa, 30 Oktober 2012

neoplasia

Definisi
Neoplasia  didefinsikan sebagai perkembangan massa jaringan abnormal yang tidak responsive terhadap mekanisme control pertumbuhan normal. Neoplasma adalah suatu kelompok atau rumpun sel neoplastik. Isilah ini biasanya sinonim dengan tumor. Istilah neoplasma benigna  mengacu pada sel –sel neoplastik yang tidak meninvasi jaringan sekitar dan tidak bermetastasis. Metastasis  didefinisikan sebagai kemampuan sel kanker untuk menyusup dan membangun pertumbuhan pada area tubuh lain yang jauh dari asalnya. Istilah neoplasma maligna  mengacu pada sel – sel neoplastik yang tumbuh dengan menginvasi jaringan sekitar dan mempunyai kemampuan untuk bermetastasis pada jaringan reseptif. Semua neoplasma maligna diklassifikasikan sebagai kanker dan kemudian digambarkan sesuai dengan asal jaringannya. Suatu tumor bisa benigna atau maligna.


Istilah yang digunakan dalam diskusi neoplasia
Istilah                                                         Definisi
Neoplasma                    Pertumbuhan baru, reproduksi selular abnormal
Pertumbuhan selular    Perubahan dalam pertumbuhan selular normal
menyimpang
Tumor                            Suatu pertumbuhan neoplastik yang dikelompokkam
                                      Bersama; mungkin benigna atau maligna
Benigna                         Dikarakteristikkan oleh pembelahan sel abnormal
                                      Tetapi tidak bermetastasis atau menginvasi jaringan
                                      Sekitar
Maligna                          Pembelahan sel abnormal dngan kemampuan untuk
                                      Metastasis, dan tejadi berulang
Kanker                          Pertumbuhan maligna disertai dengan pembelahan
                                      Sel abnormal, invasi jaingan sekitar, dan metastasis
                                      ke sisi yang jauh
Karsinogenesis             Produksi ata originasi suatu kanker
Karsinoma                     Pertumbuhan maligna yang berasal dari jar. Epitel
Sarkoma                        Pertumbuhan maligna yang berasal dari jaringan
                                      mesoderm yang membentuk jaringan penyambung,
                                      pembuluh darah, dan organ limfatik
Metastasis                    Kemampuan untuk membangun pertumbuhan tumor
                                      Sekunder pada lokasi baru jauh dari tumor primernya.
(Diambil dari : Barbara L. Bullock : Pathophysiology : Adaptions and Alteratons in Function. 4th ed. Philadelphia: Lippincor, 1996)

Klassifikasi neoplasma
Neoplasma biasnya diklafikassikan menurut asal selnya dan apakah sel itu benigna atau maligna. Terminologi ini menempatkan sel atau tipe jaringan asal sebagai bagian pertama dari nama, dan sufiks “-oma-“ (tumor) membentuk bagian akhir.

Klassifikasi umum neolasma benian dan maligna
SEL
BENIGNA
MALIGNA
Epitel
     Skuamosa
     Sel basal
     Glandular
     Pigmentasi

Papiloma sel skuamosa
Papiloma sel basal
Adenoma
Mlanoma benigna

Karsinoma sel skuamosa
Karsinoma sel basal
Adenokarsinoma
Melanoma maligna
Otot
    Otot polos
    Otot rangka

Leimioma
Rabdomioma

Leiomiosarkoma
Rabdomiosarkoma
Saraf
    Pembungkus saraf
    Sel glial
    Sel ganglion
    Meninges

Neurilemoma
Glioma
Ganglioeuroma
Meningioma

Neurofibroarkoma
Glioblastoma

Meningioma maligna
Jaringan penyambung
    Fibrosa
    Lemak
    Tulang
    Kartilago
    Pembuluh darah
    Pembuluh limfe
    Sumsum tulang

Fibroma
Lipoma
Osteoma
Kondroma
Hemangioma
Limfangioma

Fibrosarkoma
Liposarkoma
Osteosarkoma
Kondrosarkoma
Angisarkoma
Limfangiosarkoma
Myeloma multiple
Leukimia
Sarkoma Ewing
Limfoid




Sel darah lain
    Eritrosit
    Granulosit
    Monosit
    Sel plasma
    Limfosit T atau B








Mononukleosis
Limfoma maligna
Limfosarkoma
Sarkoma sel reticulum
Leukimia limfatik
Penyakit Hodgkin

Polisitemia vera
Leukimia mielogsitik
Leukimia monositik
Mieloma multiple
Leukimia limfositi
(Diambil dari : Barbara L. Bullock : Pathophysiology : Adaptions and Alteratons in Function. 4th ed. Philadelphia: Lippincor, 1996)
Neoplasma benigna
Neoplasma benigna terdiri dari sel –sel yang serupa denga struktur pada sel asalnya. Sel-sel neoplasma benigna ini lebih kohesif daripada neoplasma maligna. Pertumbuhan terjadi dari bagian tengah massa benina, biasanya mengakibatkan batas tegas.
          Tumor benigna menimbulkan efek-efeknya berupa obstruksi, tekanan dan sekresi. Tumor benigna di dalam ruang tertutup seperti tengkorak dapat menimbulkan gangguan serius yang dapat menimbulkan kematian. Obstruksi usus dapat diakibatkan dari pertumbuhan tumor benigna dalam lokasi tersebut.

Neoplasma maligna
Neoplasma maligna mempunyai struktur selular atipikal, dengan pemblahan dan kromosom nuclear abnormal. Sel maligna kehilangan diferensiasinya atau menyerupai sel asalnya. Sel tumor tidak kohesif, dan akibatnya pola pertumbuhan tidak teratur, tidak ada kapsul yang terbentuk, dan perbedaan separasi dari jaringan sekitar sulit terlihat.
          Sel maligna menginvasi sel –sel di dekatnya daripada mendorongnya. Tumor ini mempunyai laju peetumbuhan dan mengembangkanpembluh darah lebih banyak daripada jaringan normal atau neoplasma benigna. Tanda dari neoplasma maligna adalah kemampuannya untuk bermetastasis atau menyebar ke sisi yang jauh.

Stadium neoplasma
Neoplasma dapat pula digolongkan berdasarkan stadium perkembangannya. Stadium itu adalah usaha menjelaskan seberapa jauh penyakit ini telah berkembang pada saat itu. Manfaat pentahapan itu adalah menunjukkan pengobatan, menilai “survival rate”, menentukan cara pengobatan dan memudahkan pertukaran informasi antar pusat pengobatan.

Klassifikasi TNM
Tahap I                T1NoMo      Massa tebatas pada organ
                                                          Lesi operable, resectable
                                                          Survival rate 70 – 90 %
Tahap 2                T2N1Mo      Massa telah menyebar ke jaringan sekitar
                                                          Limfonodus regional
                                                          Lesi operable, resectable
                                                          Survival rate 45 – 55 %
Tahap 3                T3N2Mo      Massa luas, me

Tidak ada komentar: