RIBUAN KILO MEREKA BERJALAN TANPA LELAH.
LEWATI RINTANGAN DEMI RINTANGAN UNTUK AKU ANAKNYA.
AYAH DAN BUNDA MASIH TERUS BERJALAN TAK MENGENAL LELAH.
WALAU TELAPAK KAKI PENUH DARAH DAN PENUH NANAH.
MENAHAN SAKIT DEMI KEBAHAGIANKU.
WALAU KU MENYAKITINYA, WALAU KU MELUKAINYA.
SELALU MEMBUAT MEREKA SUSAH DAN MENDERITA
NAMUN MEREKA TAK PERNAH MEMBENCIKU
MEREKA SELALU BERSABAR MENGHADAPI SIKAPKU
MEREKA SELALU MEMAAFKAN SETIAP KESALAHANKU
KETIKA KU MELIHAT ANAK-ANAK JALANAN
DUDUK MENANGIS MENANTI BELAS KASIHAN
BERKATA BAHWA MEREKA HIDUP SENDIRIAN
TAK LAGI MEMILIKI ORANG TUA DAN KELUARGA
TERSENTUH HATIKU AKAN PENDERITAAN MEREKA
TERLINTAS PERTANYAAN DALAM BENAKKU
AKANKAH NASIBKU SAMA SEPERTI MEREKA?
APABILA KEDUA ORANG TUAKU TELAH TIADA?
MENANGIS DI JALANAN MENANTI BELAS KASIHAN
DARI MEREKA ORANG-ORANG YANG DERMAWAN
TERINGAT PADA MEREKA YANG JAUH DISANA
MENGELUARKAN KERINGAT DEMI MENYEKOLAHKANKU
MENGHARAP KU MENJADI ORANG YANG BERGUNA
MEREKA TAK MENGENAL PANAS DAN DINGIN
TAK MENGENAL LELAH DAN MENAHAN RASA SAKIT
MEREKA TETAP TERSENYUM UNTUK DIRIKU
MENYESAL KU TELAH MENYAKITI MEREKA
MENYESAL KU TELAH MELUKAI MEREKA
INGIN KU DEKAT DAN MENANGIS DI PANGKUAN MEREKA
MEMOHON MAAF ATAS PERBUATANKU
DAN BERJANJI UNTUK TAK MENGULANGINYA
BERJANJI UNTUK MEMBAHAGIAKAN MEREKA
YANG TELAH MEMBAHAGIAKAN KU SELAMA INI
DO’AKU UNTUK MEREKA YANG JAUH DISANA
SEMOGA MEREKA SELALU MENDAPAT PERLINDUNGAN
DARI TUHAN YANG MAHA ESA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar