Selasa, 30 Oktober 2012

Puisi


RIBUAN KILO MEREKA BERJALAN TANPA LELAH.
LEWATI RINTANGAN DEMI RINTANGAN UNTUK AKU ANAKNYA.
AYAH DAN BUNDA MASIH TERUS BERJALAN TAK MENGENAL LELAH.
WALAU TELAPAK KAKI PENUH DARAH DAN PENUH NANAH.
MENAHAN SAKIT DEMI KEBAHAGIANKU.
MENYEMBUNYIKAN TANGIS DEMI SENYUMKU.

WALAU KU MENYAKITINYA, WALAU KU MELUKAINYA.
SELALU MEMBUAT MEREKA SUSAH DAN MENDERITA
NAMUN MEREKA TAK PERNAH MEMBENCIKU
MEREKA SELALU BERSABAR MENGHADAPI SIKAPKU
MEREKA SELALU MEMAAFKAN SETIAP KESALAHANKU

KETIKA KU MELIHAT ANAK-ANAK JALANAN
DUDUK MENANGIS MENANTI BELAS KASIHAN
BERKATA BAHWA MEREKA HIDUP SENDIRIAN
TAK LAGI MEMILIKI ORANG TUA DAN KELUARGA
TERSENTUH HATIKU AKAN PENDERITAAN MEREKA

TERLINTAS PERTANYAAN DALAM BENAKKU
AKANKAH NASIBKU SAMA SEPERTI MEREKA?
APABILA KEDUA ORANG TUAKU TELAH TIADA?
MENANGIS DI JALANAN MENANTI BELAS KASIHAN
DARI MEREKA ORANG-ORANG YANG DERMAWAN

TERINGAT  PADA MEREKA YANG JAUH DISANA
MENGELUARKAN KERINGAT DEMI MENYEKOLAHKANKU
MENGHARAP KU MENJADI ORANG YANG BERGUNA
MEREKA TAK MENGENAL PANAS DAN DINGIN
TAK MENGENAL LELAH DAN MENAHAN RASA SAKIT
MEREKA TETAP TERSENYUM UNTUK DIRIKU

MENYESAL KU TELAH MENYAKITI MEREKA
MENYESAL KU TELAH MELUKAI MEREKA
INGIN KU DEKAT DAN MENANGIS DI PANGKUAN MEREKA
MEMOHON MAAF ATAS PERBUATANKU
DAN BERJANJI UNTUK TAK MENGULANGINYA
BERJANJI UNTUK MEMBAHAGIAKAN MEREKA
YANG TELAH MEMBAHAGIAKAN KU SELAMA INI

DO’AKU UNTUK MEREKA YANG JAUH DISANA
SEMOGA MEREKA SELALU MENDAPAT PERLINDUNGAN
DARI TUHAN YANG MAHA ESA.

Tidak ada komentar: