1. Asam Sulfat
Asam sulfat mempunyai rumus
kimia H2SO4, merupakan asam
mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua
perbandingan.
Asam
sulfat mempunyai banyak kegunaan, termasuk dalam kebanyakan reaksi
kimia. Kegunaan utama termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia,
pemrosesan air limbah dan pengilangan
minyak.
Reaksi
hidrasi (pelarutan dalam air) dari asam sulfat adalah reaksi eksoterm yang kuat. Jika air
ditambah kepada asam sulfat pekat, terjadi pendidihan. Senantiasa tambah asam
kepada air dan bukan sebaliknya. Sebagian dari masalah ini disebabkan perbedaan
isipadu kedua cairan. Air kurang padu dibanding asam sulfat dan cenderung untuk
terapung di atas asam. Reaksi tersebut membentuk ion hidronium:
Disebabkan
asam sulfat bersifat mengeringkan, asam sulfat merupakan agen pengering yang
baik, dan digunakan dalam pengolahan kebanyakan buah-buahan kering.
Apabila
gas SO3 pekat ditambah kepada asam sulfat, ia membentuk H2S2O7.
Ini dikenali sebagai asam sulfat fuming atau oleum atau, jarang-jarang sekali, asam Nordhausen.
Di atmosfer, zat ini termasuk salah
satu bahan kimia yang menyebabkan hujan asam. Asam sulfat diproduksi di atmosfer bagian atas Venus dari karbon dioksida, sulfur dioksida, dan uap air secara
fotokimia oleh cahaya matahari. Foton ultraviolet dengan panjang gelombang kurang dari 169 nm dapat mengakibatkan fotodisosiasi
karbon dioksida menjadi karbon monoksida dan oksigen atomik.
Oksigen atomik sangatlah reaktif.
Ketika ia bereaksi dengan sulfur dioksida yang merupakan sekelumit bagian dari atmosfer Venus, sulfur
trioksidadihasilkan, dan ketika bergabung dengan air, akan menghasilkan
asam sulfat.
trioksidadihasilkan, dan ketika bergabung dengan air, akan menghasilkan
asam sulfat.
2.
Keberadaan
Asam sulfat murni yang tidak diencerkan tidak dapat
ditemukan secara alami di bumi oleh karena sifatnya yang higroskopis. Walaupun demikian, asam sulfat merupakan komponen
utama hujan asam, yang terjadi karena oksidasi sulfur
dioksida di
atmosfer dengan keberadaan air (oksidasi asam sulfit). Sulfur dioksida adalah produk sampingan utama dari
pembakaran bahan bakar seperti batu bara dan minyak yang mengandung sulfur
(belerang).
Asam sulfat terbentuk secara alami melalui oksidasi
mineral sulfida, misalnya besi sulfida. Air yang dihasilkan dari oksidasi ini
sangat asam dan disebut sebagai air
asam tambang. Air
asam ini mampu melarutkan logam-logam yang ada dalam bijih sulfida, yang akan
menghasilkan uap berwarna cerah yang beracun. Oksidasi besi sulfida pirit oleh oksigen molekuler menhasilkan
besi(II), atau Fe2+:
2
FeS2 + 7 O2 + 2 H2O → 2 Fe2+ + 4 SO42−
+ 4 H+
Fe2+ dapat kemudian dioksidasi lebih lanjut menjadi Fe3+:
4
Fe2+ + O2 + 4 H+ → 4 Fe3+ + 2 H2O
Fe3+
+ 3 H2O → Fe(OH)3 + 3 H+
Besi(III) atau ion feri juga dapat mengoksidasi pirit.
Ketika oksidasi pirit besi(III) terjadi, proses ini akan berjalan dengan cepat.
Nilai pH yang lebih rendah dari nol telah terukur pada air
asam tambang yang dihasilkan oleh proses ini.
3.
Bahaya industri
Walaupun asam sulfat tidak mudah terbakar, kontak
dengan logam dalam kasus tumpahan asam dapat menyebabkan pelepasan gas hidrogen. Penyebaran aerosol asam dan gas sulfur
dioksida menambah
bahaya kebakaran yang melibatkan asam sulfat.
Asam sulfat dianggap tidak beracun selain bahaya
korosifnya. Resiko utama asam sulfat adalah kontak dengan kulit yang
menyebabkan luka bakar dan penghirupan aerosol asap. Paparan dengan aerosol
asam pada konsentrasi tinggi akan menyebabkan iritasi mata, saluran pernafasan,
dan membran mukosa yang parah. Iritasi akan mereda dengan cepat setelah
paparan, walaupun terdapat risiko edema
paru apabila
kerusakan jaringan lebih parah. Pada konsentrasi rendah, simtom-simtom akibat
paparan kronis aerosol asam sulfat yang paling umumnya dilaporkan adalah
pengikisan gigi. Indikasi kerusakan kronis saluran pernafasan masih belum jelas. Di Amerika Serikat, batasan paparan yang diperbolehkan ditetapkan
sebagai 1 mg/m³. Terdapat pula laporan bahwa penelanan asam sulfat
menyebabkan defisiensi vitamin B12 dengan degenarasi gabungan subakut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar